
Dulu saya berpikir, bahwa modal utama seseorang dalam berbisnis adalah uang. Ya, tanpa uang maka kita tidak bisa beli barang untuk berdagang, dan juga tidak bisa sewa tempat yang layak untuk jualan.
Dan kebayang, akhirnya yang ada dalam benak pikiran saya, berarti orang yang mau buka usaha itu harus punya uang banyak. Oh, betapa beratnya memulai usaha itu.
Bujet mepet, buat makan sehari-hari aja harus rela menahan beli ini dan beli itu.
Nah, itu dulu…
Alhamdulillaah, mindset saya mulai tercerahkan semenjak mulai baca-baca buku sukses, buku motivasi, buku bisnis, ikut seminar bisnis, lihat video tausiyah bisnis, dan ketemu sama orang-orang yang sudah punya usaha.
Uang, ternyata bukan modal utama. Yang utama adalah keberanian & ridho Illahi…
Kalau nggak berani, tidak ada niat dan tekad kemauan yang keras, serta keridhoan dari Allah, lha bagaimana kita mau melangkah? Ingat, where there is a will, there is a way ~ dimana ada kemauan, pasti ada jalan, iringi dengan doa dalam setiap langkah dari saat memulai hingga selama berproses.
Allah dulu, Allah lagi, dan Allah terus…
Kebayang kan, kalau uang patokannya, yang ada malah gak jalan-jalan usahanya. Lha wong mau mulai aja sudah ditembak pakai modal duit yang mungkin kebanyakan pemula belum banyak yang punya.
Lalu, kira-kira apa saja modal utama dalam membangun bisnis bagi pemula?
Simak kelanjutannya…
Modal Dalam Memulai Bisnis
Sepengalaman saya, setidaknya ada 3 hal penting yang perlu diupayakan bagi pemula untuk dimiliki dalam membangun bisnisnya maupun dalam proses jualan.
- Supply produk yang terjaga
- Customer base
- Kuasai jalur distribusi / channel promosi
3 Hal tersebut amat sangat berhubungan dengan kegiatan jualan. Karena dalam masa-masa awal membangun bisnis, kegiatan jualan itu hampir pasti akan menjadi kegiatan utama supaya bisnis bisa survive dan berkembang. Jadi ilmu jualan merupakan ujung tombak usaha yang harus benar-benar diasah.
โ Produk
Untuk produk, bagi yang baru memulai sebenarnya tidak harus melakukan produksi sendiri, melainkan bisa jualan produknya orang lain. Bahasa populer nya makelaran. Bahasa tren di dunia bisnis online, adalah affiliate marketing. Atau bisa juga pakai model reseller, keagenan, maupun dropship.
Intinya, ngga usah repot-repot produksi barang sendiri dulu.
Kecuali kalau kita memang sudah punya produk sendiri, itu sih tidak masalah. Malah menurut saya disarankan utamakan jualan produk sendiri dulu ๐
โ Customer Base
Kemudian customer base, adalah daftar nama pelanggan yang bisa kita tawarkan produk jualan kita. Kalau tidak punya, mulailah lakukan prospecting atau membuat daftar nama orang-orang yang bisa kita prospek.
Di dunia online, kita bisa memanfaatkan proses list building dengan membuat form untuk meminta data nama dan email calon customer secara legal, syukur-syukur bisa sampai dapat nomor HP / WhatsApp / Telegram / BBM / dll.
โ Channel Distribusi & Promosi
Selanjutnya, jika sudah punya 2 hal di atas, mulailah lakukan promosi jualan menggunakan saluran distribusi / channel promosi yang sekiranya sesuai dengan target market kita.
Contohnya, di dunia online, banyak orang yang pakai Facebook, jadi ada baiknya kita juga mulai berpromosi lewat Facebook. Manfaatkan interaksi dengan membangun kedekatan dengan teman kita, tambah teman baru, atau gabung di grup yang relevan dengan produk jualan kita.
Gunakan Sumber Daya Yang Ada
Tidak perlu muluk-muluk, tidak perlu sempurna ketika mengawali usaha. Yang penting jalan dulu, sambil terus lakukan improvement. Kalau tidak jalan-jalan, apa yang mau di improve?
Betul tak….?
Soal kecepatan, masing-masing orang tentu ada kapasitasnya sendiri. Bisa jadi si A jalannya ngebut kayak naik pesawat jet, dan si B bisanya baru seperti orang naik kereta api.
Sebagai contoh, sekarang baru punya HP untuk jualan online, ya tidak apa-apa, yang penting ada hasilnya dulu, bersabar. Sambil nabung untuk beli laptop second misalnya. Yang penting fungsional saja dulu.
Contoh lagi, mungkin sekarang belum punya tempat yang representatif untuk memajang etalase produk jualan, ya coba gunakan rumah sendiri dulu. Foto barang jualan kita yang bagus, upload di media sosial dan situs marketplace, setelah itu lanjut promosi.
Toh jaman sekarang orang mulai jualan itu tidak selalu harus memakai tempat atau toko fisik dulu. Malahan banyak yang ngga punya toko fisik, tapi omset jualannya mengalahkan orang-orang yang punya toko fisik.
Nah loh, ada kan yang kayak gitu? Ada.. banyak malahan..
Kesimpulan
Ya, jadi ngga apa-apa, tidak perlu dipaksakan, dan tidak perlu iri dengan kodisi orang lain. Sesuaikan saja dengan kemampuan diri sendiri saat ini, dan terus lakukan peningkatan. Seraya tetap berdoa, semoga apa yang sedang kita usahakan bisa membuahkan hasil.
Soal uang, tetap harus dikelola dengan baik, usahakan cashflow nya tetap positif. Kadang memang kita perlu berhemat supaya bisnis bisa tetap survive.
Karena usaha baru itu sifatnya masih “fragile”, maka ya bijak lah mengelola finansial. Sebab ini bisa menjadi hal yang sensitif.
Apalagi pasti banyak dari pemula yang pengelolaan keuangan bisnis nya masih bercampur dengan keuangan pribadi. Hmmm, pisahkan.. pisahkan wahai sodara.. Ya..? Oke..?
Tips saya soal keuangan, milikilah catatan keuangan bisnis sendiri, meskipun sederhana. Poin nya, catat semua pemasukan dan pengeluaran bisnis Anda sedari awal.
Nah, bagaimana, ada yang mau menambahkan? Silahkan.. nanti kita bisa sambil belajar bersama.
Oke, mungkin itu dulu dari saya, dan sekiranya Anda berkenan, silahkan bagikan juga tulisan ini ke orang-orang terdekat Anda atau melalui channel media sosial favorit Anda, supaya bisa lebih bermanfaat bagi lebih banyak orang.
Sukses untuk kita semua! ๐
Nah, benar mas. Dulu saya awal memulai bisnis juga “hampir” tanpa uang, apalagi dengan adanya fasilitas teknologi saat ini. Namun, Uang. Menjadi Aset tambahan untuk memperluas jangkauan bisnis ๐
Betul sekali mas, teknologi juga merupakan salah satu leverage / daya ungkit.
Jadi ingat, dulu saya awal-awal memulai bisnis, itu bisnis pulsa, dan itu pun cuma modal HP dan promosinya woro-woro via SMS aja. Ngga sampai buka toko bangunan fisik untuk memulai jualan.
Ohya, satu lagi, bagaimana pun juga yang namanya memiliki modal finansial, itu juga merupakan salah satu aset. Dan penting buat kita untuk belajar mengelolanya.
Matur nuwun sanget Kang Dirman atas insight nya! ๐
Terimakasih! lumayan mahal nih materinya. Biasanya ada di training-training dan kuliah.
Sama-sama mas, sekedar berbagi pengalaman seputar awal-awal memulai usaha. Bahkan sekarang dengan bantuan teknologi informasi, kita sudah semakin dimudahkan dalam membangun bisnis.
Membangun dan bermanfaat,,,