
Wahai rekan-rekan sesama pebisnis, sadarkah kita, makin kesini rasa-rasanya makin banyak perusahaan dan pengusaha yang jor-joran iklan, jor-joran promosi. Betul tidak?
Coba aja timeline twitter atau facebook kita. Wah, banyak yang promo promoan. Bahkan ada yang main ngetag-ngetag segala tanpa permisi.
Sebenarnya jika masih dalam proporsi, maksudnya tidak “lebay”, insya Allah promosi itu akan lebih efisien dan efektif. Namun seringkali kita dapati pemaknaan promosi ini jadi “lebay” karena kita menganggap kalau tidak promosi maka produk kita nggak akan laku. Karena supaya produk itu laku, maka produk itu harus dikenal dahulu. Nah, supaya dikenal ya harus promosi dulu.
Ya, memang benar seperti itu. Polanya memang produk jadi, lalu dipromosikan, kemudian dikenal, dan akhirnya barulah datang penjualan.
Pertanyaannya, apakah kita sudah melibatkan Allah sebelum melakukan promosi, pada saat berpromosi, dan sesudah promosi?
Promosi VS Syukur
Semua orang pasti tahu kan, kalau jor-joran itu pasti tidak baik. Namun dalam konteks usaha / bisnis, kadang orang itu cenderung over. Apalagi yang pemula, kayak saya ini. Sering banget terjebak dalam dikotomi promosi yang oke dengan perbanyak syukur.
Nah, yang sering saya rasakan adalah, ketika saya melakukan promosi dan bahkan tidak membaca Bismillah terlebih dahulu, seringkali pola promosi yang akan saya lakukan cenderung sporadis. Makanya tidak efektif dan cenderung boros.
Saya ingat status seorang sahabat di Facebook, silahkan dibaca:
Perilaku pebisnis kini ialah sibuk menemukan cara agar produknya bisa laris dipasaran, banyak upaya-upaya yang dilakukan, marketing seluas-luasnya, mengikuti seminar3 motivasi, kongkow dengan master2 bisnis, mengamati perilaku kompetitor, dll.
Lalu apa yg salah ?
Jika ANDA sadar bahwa Tuhan ANDA adalah Allah? Mengapa ANDA tidak melakukan kewajiban sebagai seorang muslim dan berdoa serta bersyukur?
Tidak sedikit penjelasan quran dan hadist mengenai kekuasaan Allah. Lantas mengapa kita lalai darinya, sedangkan pemilik rizki hanya Allah.
Semoga kita termasuk orang yang beruntung yang mau menerima nasehat.
Sumber: baca disini
Jadi jelaslah sudah, apabila kita terus mengembangkan perasaan syukur, apapun kondisi kita, baik “kaya” ataupun “miski”, dan kita senantiasa berusaha untuk ridho dengan ketentuan Allah, insya Allah akan lebih syariah bisnis nya.
Kaya di mata manusia belum tentu kaya di mata Allah. Dan miskin di mata manusia juga belum tentu miskin di mata Allah.
dear mas aan, saya suka sekali blog anda, dan saya salah satu follower anda. Saat ini saya adalah seorang pegawai, dan saya sudah merasa lelah bekerja jadi pegawai, karena jujur waktu untuk saya bekerja lebih panjang, saya lebih sering berada di luar kota, ketika saya berangkat saya brangkat pukul 5 pagi dan pulang jam 9 malam, dari senin hingga sabtu. Saat ini saya merasa jenuh, dan saya ingin menjadi pengusaha krn ini punya banyak waktu dengan keluarga. Namun saat saya ingin mencari ide bisnis saya selalu takut dan merasa mungkin Tuhan belum menunjukkan jalanku. Apalagi jika terkendala masalah dana, mas Aan tolong berikan sedikit clue dan motivasinya apa yang harus saya lakukan?? terima kasih
Salut buat Mas Sesar… Sudah mempunyai keinginan kuat untuk memulai usaha. Saya rasa itu sudah merupakan modal yang besar.
Namun kalau saya boleh menambahkan, sebisa mungkin motivasi untuk jadi pengusaha juga dibarengi dengan ilmu. Maksudnya ilmu untuk memulai usaha itu sendiri. jangan sampai ketika kita sudah mau berbisnis, kita masih nol. Jadi persiapkan diri juga mas. Apalagi mas Sesar sudah punya anak istri, sebagai lelaki kita harus menafkahi mereka, ya kan?
Mumpung masih kerja, bisa juga sambil memulai usaha sampingan. Dulu saya juga gitu. Butuh waktu 2 tahun semenjak saya mulai usaha hingga saya memutuskan untuk mandiri. Dan memang, itu butuh perjuangan yang tekun dan terus-menerus.
Untuk ide bisnis bisa dimulai dari sekeliling Anda, kira-kira bisnis apa yang bisa menjual saat ini. Dan saya rasa ndak perlu idealis-idealis amat. Sepanjang halal dan perputarannya cepat, saya rasa layak untuk dicoba. Bisa juga mulai dengan berbisnis online.
Disamping niatan mas untuk jadi pengusaha itu untuk menafkahi keluarga, untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik, supaya lebih bermanfaat buat orang lain, dll dll, himpun semua niatan itu dalam satu niatan, yakni karena Tuhan. Karena berdasarkan pengalaman saya, dari sini lah pintu rejeki kita akan berangsur-angsur membuka.
Jadi take it slow aja mas.. no need to worries.. rejeki sudah diatur.. lakukanlah semampu kita, dan sebaik-baiknya tanpa harus “ngoyo”
Moga membantu mas.. ๐
Keren bener nih, saya pribadi lupa doa kalau lagi promosi.
Makasi nasehatnya, insyaallah saya praktikan. Bismillah sebelum Promosi, diakhiri dengan hamdalah.
Dan Bersyukur setiap order yang masuk ๐
salam kenal
Sama-sama pak. Ini juga saya sambil buat ibroh bagi pribadi diri sendiri. Kadang memang kita perlu diingatkan pak. Saya juga kadang masih sering suka lupa diri ๐
wahahah itu yang Promosi VS Syukur bener banget Mas :v
Hello, mas aan. thx udah membuat blog ini. artikel satu ini ngena banget.
Siap masbro! Semoga kita senantiasa diberikan kemudahan dalam bersyukur atas semua yang Gusti Allah berikan..