The Art of Survive – Seni bertahan dalam sebuah fase kehidupan, yang mungkin bisa membuat kita kehilangan jati diri, atau menemukan sisi lain yang baru dari diri ini.
Tak perlu ilmu ala rocket science untuk mengetahuinya. Cobalah jujur terhadap diri sendiri, dan cepat atau lambat kita akan mengetahui, hadirnya “sesuatu” yang muncul di dalam diri.
Who am I?
Terkadang menerima, bukanlah suatu perkara yang mudah. Apalagi pertempuran di dalam, seringkali lebih sengit daripada pertempuran di luar.
Namun, apalah arti sebuah perjuangan, tanpa adanya asa. Harapan, yang merupakan hasil dari sebuah pertempuran yang tengah dijalani. Harapan, akan bertemunya dengan sesuatu yang baru, yang lebih baik, atau mencukupkan diri dengan tuntasnya sebuah pekerjaan.
Ya, mereka lah yang dengan setia menunggu kita, apapun bentuk wajah kita. Remuk redam hati yang kita rasa, mereka tetap setia dengan senyumnya. Memberikan kita secercah cahaya, untuk menuntun kita kembali pulang. Atau mengingatkan kita untuk berhenti istirahat sejenak, dan meneruskan perjalanan kemudian.
Sejatinya, mereka lah perantara sang pemberi harapan. Tetaplah kuat, dan genggam cahaya mu.
Aude aliquid dignum. Lakukanlah sesuatu yang layak, dengan berani.
—
[Hari #5 – 30 Hari Bercerita]