Pernahkah Anda merasa kagum dengan tulisan yang mampu menyampaikan ide kompleks dalam satu kalimat ringkas?
Itulah yang dialami Mas Bondan saat membaca kalimat, “Desakralisasi, bukan dekulturisasi” dan “Bukan tekstualisasi, melainkan otentikasi”.
Kalimat-kalimat tersebut membuka mata Mas Bondan pada kekuatan teknik kontras dalam penulisan. (Sumber: Facebook).
Teknis Kontras Dalam Copywriting
Sebagai copywriter berpengalaman, Mas Bondan Satria Nusantara ingin kita memahami bahwa teknik kontras bukan hanya milik para penulis profesional.
Siapa pun yang ingin pesannya mudah dipahami—entah kita seorang content creator, penjual, penceramah, atau bahkan orang tua, dapat memanfaatkan teknik ini.
Mengapa teknik ini begitu efektif? Mas Bondan menjelaskan bahwa otak manusia, terutama bagian primitifnya (otak reptil), cenderung mencari informasi yang mudah dicerna. Gagasan yang memiliki perbedaan, jelas lebih mudah dipahami. Dan di sinilah kekuatan kontras berperan.
Kita mungkin sering melihat contoh penggunaan kontras tanpa menyadarinya. Perhatikan pola judul berita-berita viral, seperti:
- “Wanita berkerudung joget-joget”
- “Pria bertato ternyata penyayang”
Kontras dalam berita-berita tersebut membuat orang tertarik untuk membaca lebih lanjut.
Dalam dunia periklanan, Mas Bondan juga ingin mengajak untuk memperhatikan bagaimana iklan sering mengontraskan usaha dengan hasil.
- “Kerja dari rumah, gaji setara eksekutif”
Adalah contoh klasik yang sering kita temui. Kontras semacam ini menarik perhatian dan memicu rasa ingin tahu kita.
Contoh Penggunaan
Jika Anda seorang content creator di TikTok, khususnya dalam bidang kuliner, Mas Bondan menyarankan Anda untuk mencoba teknik ini.
Judul seperti “Rasa bintang lima, harga kaki lima!” bisa menjadi magnet bagi viewers Anda.
—
Bagi Anda yang berkecimpung dalam pemasaran produk, Mas Bondan juga menyarankan untuk mengontraskan produk Anda dengan kompetitor atau dengan versi sebelumnya.
- “Berbeda dengan brand lain, kami…”
- “Lebih cepat dan lebih kuat dari seri sebelumnya”
Itu adalah contoh yang bisa Anda terapkan.
—
Bahkan dalam menangani pelanggan yang suka menunda pembayaran, Mas Bondan mengajak kita untuk mencoba teknik kontras. Gambarkan perbedaan antara membayar sekarang versus nanti. Anda mungkin akan terkejut dengan hasilnya!
Mas Bondan juga berbagi pengalaman pribadinya menggunakan teknik ini. Slogan “Bayar semaunya, dapat semuanya” yang dia ciptakan berhasil menjual habis produknya dalam waktu singkat. Ini membuktikan kekuatan kombinasi antara kontras dan rima.
Kesimpulan
Jadi, apapun profesi kita, Mas Bondan mendorong kita untuk mulai bereksperimen dengan teknik kontras ini. Siapa tahu, kita bisa menciptakan konten atau pesan yang tidak hanya menarik perhatian, tapi juga membekas di benak audiens kita.
Semoga bermanfaat.