Seringkali saya berpikir, kenapa ya saya belum bisa juga fokus atau benar-benar bebas menjalankan usaha yang sedang saya rintis. Pasti ada saja “penghalang” yang membuat saya harus merelakan untuk menyampingkan usaha saya tersebut.
Taruhlah saat ini saya sedang merintis usaha jasa pembuatan website. Semua kebutuhan sudah saya persiapkan, termasuk modal finansial dan modal skill atau pengetahuan.
Namun setiap kali hendak fokus, entah karena kebutuhan keluarga, atau belum mendapat restu dari pasangan, bahkan kondisi pekerjaan di kantor yang belum memungkinkan, seolah-olah menjadi alasan sehingga saya belum bisa benar-benar fokus.
Apakah saudara juga sedang mengalami hal serupa? Atau mungkin pernah mengalami?
Jangan khawatir, saudara tidak sendiri. Saya pun sering bertanya ke teman-teman saya, banyak yang mengalami hal seperti ini.
Hingga suatu saat saya melihat tayangan Wisatahati di ANTV, kalau ngga salah bab Semua Bisa Jadi Pengusaha. Tapi saya lupa episodenya.
Ustadz Yusuf Mansur bilang, bahwa orang yang ingin jadi pengusaha tapi urusan wajib dan sunnahnya sama Allah belum tertata, ngga bakalan jadi pengusaha.
Deggg, saya langsung istighfar, astaghfirullohal’adzim..
Bener juga kata ustadz. Mungkin maksudnya adalah jadi pengusaha yang bertakwa pada Allah. Yang menjalankan usahanya dengan prinsip-prinsip muamalah secara syariah.
No riba, no korupsi, no tipu-menipu.
Dan yes, menjadi pengusaha yang amanah, cerdas, adil, dan mengedepankan prinsip-prinsip keridhoan Allah.
Ustadz YM melanjutkan, perbaiki dulu kualitas shalat wajibnya dan usahakan ikut berjamaah di masjid. Hidupkan shalat-shalat sunnah rawatib qobliyah dan ba’diyah. Hidupkan juga shalat malamnya, shalat tahajud. Rutinkan shalat dhuha setiap harinya. Dan baca alqur’an, beserta pahami artinya.
Kalo saya pikir-pikir, langkah-langkah tersebut mirip rangkaian kegiatan Riyadhah 40 Hari yang pernah saya tulis di blog ini tempo hari.
Yah, begitulah. Saya kembalikan lagi sama Allah. Mungkin ada hal yang harus saya tata dulu sebelum benar-benar jadi pengusaha.
Karena bisa jadi hambatan menjadi pengusaha itu justru datang dari diri kita sendiri. Betul nggak?
Baiklah saudara, mari kita bertekad, perbaiki ibadah wajib dan sunnah kita. Tetep semangat yah.
Siapapun bisa jadi pengusaha.