Ini adalah sekelumit cerita dari 11 tahun pengalaman berbisnis online. Bulan Januari, bulan permulaan tahun, dan merupakan bulan yang penuh kenangan mendalam bagi saya.
Jadi ceritanya 11 tahun yang lalu, tahun 2011, saya pernah berazam, bertekad, untuk menekuni bisnis online. Dan itu adalah hal yang sama sekali baru buat saya, penuh misteri.
Tanggalnya pun saya masih ingat, 11 Januari 2011 (angka cantik 11-1-11). Selengkapnya, bisa cek di postingan ini.
Lalu kenapa saya bisa larut??? #ehh
Bisnis Online, Bisnis Nggak Jelas?
Sejujurnya, saya sempat ragu dan ingin mengurungkan niat. Karena bisnis di internet waktu itu banyak sekali diwarnai dengan berita bisnis tipu-tipu, bisnis nggak jelas, dan pelakunya juga masih dikit banget.
Merasa Tertipu
Saya pernah punya pengalaman, gabung di sebuah portal pembelajaran “make money online”, tapi ujung-ujungnya disuruh jadi tukang entry data, tugasnya submit iklan di link-link website yang sudah ditentukan.
Setiap berhasil menyelesaikan suatu tugas, saya dapat bayaran.
Berhubung nggak pernah dapat bayaran dari kerjaan itu, membuat saya merasa kapok dan sempat mikir kalau cari duit di online itu cuma diakal-akalin aja.
Tapi sekarang setelah dipikir-pikir, tanpa melewati proses itu, justru saya nggak akan punya pemahaman bahwa salah satu proses dari bisnis online itu ya input data.
Sama seperti kita update postingan di blog, situs media sosial, submit link search engine, dll. Yang mana itu sering dilakukan oleh kita saat ini.
Jadi, saya malah bersyukur ya.. alhamdulillaah, selalu ada hikmah kalau kita mau berpikir positif 🙂
Titik Terang
Waktu demi waktu berlalu, satu demi satu jalannya diperlihatkan. Alhamdulillaah, semua atas seizin Allah.
Lambat laun menemui titik terang tentang bagaimana alur dan pola dalam mendapatkan penghasilan melalui dunia online.
Waktu itu saya berkesimpulan bahwa sebetulnya bisnis online itu tidak berbeda jauh seperti hal nya bisinis offline pada umumnya.
Bisnis online yang dijalankan, adalah bisnis offline yang di online kan. Dimana proses promosi dan penjualannya memanfaatkan internet atau media online.
Proses pembayarannya dilakukan secara transfer via rekening bank atau melalui perantara yang dipercaya (escrow).
Itu pemahaman saya dulu.
Hingga akhirnya saya mulai melirik dan mencari tahu, apa kira-kira bisnis online yang benar-benar online. Tidak melibatkan produk fisik, interaksi secara offline sedikit, dan bisa dijalankan secara fleksibel.
Bisnis Online Yang Benar-benar Online
Setelah membaca buku MantraUANG karya Aldian Prakoso, pikiran saya mulai terbuka, ternyata ada juga bisnis yang benar-benar bisa dilakukan secara full online.
Bisnis yang tidak melibatkan produk fisik, tatap muka offline nya minim, dan bisa dilakukan dari mana saja, sepanjang ada akses internet, modalnya relatif terjangkau.
Dan, apakah Google, Yahoo, Facebook, Twitter, Detik, Kompas, atau perusahaan-perusahaan dot com dan media digital lainnya itu beroperasi secara offline saat berinteraksi dengan pengguna platform mereka?
Bisa dibilang minim sekali. Atau bahkan tidak ada. Dan mungkin hanya sebatas event off-air saja ya.
Mereka melakukan hampir semua proses bisnisnya secara ONLINE.
Nah itu dia! Pikiran saya jadi lebih terbuka.
Kalau perusahaan-perusahaan itu bisa, lalu untuk skala personal, perseorangan, dan bisnis skala kecil, apakah juga bisa seperti itu?
Ide Bisnis Online
Setelah mikir lagi, diputer, dijungkir balikin, aha, akhirnya ketemu!
Kurang lebih ini ide bisnis atau peluang usaha online yang saya temukan dan ternyata banyak yang menggelutinya hingga era saat ini. Baik dari level individu sampai korporat.
Ini daftarnya:
- Jasa penulisan artikel.
- Pembuatan software aplikasi, baik yang berbasis web, desktop, maupun mobile app.
- Desainer grafis.
- Kursus online.
- Jasa iklan online.
- Portal online, join adsense dan buka slot iklan di portal web tersebut.
- Jual layanan hosting plus registrasi domain.
- Affiliate marketing.
- Jualan ebook dan produk digital lainnya.
- Jasa pembuatan website.
Dan masih banyak lagi…
Dari beberapa alternatif jenis usaha online di atas, kita bisa menekuni salah satu usaha tersebut, atau menggabungkan beberapa jenis usaha sekaligus.
Tergantung kemampuan dan kapasitas yang ada.
Terjun di Bisnis Layanan Website
Bagi saya pribadi, yang saat itu masuk akal bisa segera dilakukan, tidak terikat tempat, dan bisa segera mendatangkan profit, adalah bisnis layanan jasa pembuatan website.
Karena setelah saya pikir-pikir, iya juga ya, semua bisnis yang mau ngonline pastinya butuh website.
Nah, di sini lah awalnya saya “kepincut” dan tertarik dengan dunia per-website’an, sampai akhirnya menekuni profesi sebagai seorang pembuat website, dan setelah itu merambah lagi ke bisnis penyediaan layanan hosting, registrasi domain, email custom domain, dan layanan internet lainnya.
Tepat di bulan Januari tahun 2013, lahirlah Webhostmu, yang saya dedikasikan untuk perusahaan skala kecil menengah serta pebisnis online pemula.
Solusi yang disediakan antara lain layanan pengelolaan hosting, registrasi domain, email profesional, dan layanan-layanan lain yang berkaitan dengan website development dan internet marketing.
Alhamdulillaah, atas seizin Allah hingga saat ini masih berjalan.
Modal Yang Diperlukan
Menariknya, yang kita perlukan saat hendak mengawali bisnis online atau cari duit di internet, itu bisa dimulai dengan berbekal laptop, HP, dan akses internet yang lancar.
Hhhee, ya tentunya nggak seminim itu lah ya.
Tetap aja kan kita butuh modal buat beli cemilan, ngopi, ngeteh, ataupun pulsa.
Tapi setidaknya, modal utama bisnis online kita itu benar-benar bisa dimulai dengan 3 hal ini:
- Komputer PC atau laptop
- HP smartphone
- Internet
Setelah itu, baru kita lengkapi dengan modal investasi leher ke atas. Maksudnya adalah belajar, pelajari ilmu pengetahuan terkait untuk menambah pemahaman kita.
Kenapa?
Bagaimana pun juga, ketika kita hendak melakukan sesuatu yang masih baru, akan sangat terbantu ketika kita memiliki ilmu sebagai penuntun langkah.
Jadi jangan segan-segan untuk menginvestasikan waktu, tenaga, pikiran, dan uang Anda untuk belajar, mengisi otak dengan pemahaman-pemahaman baru.
Kalaupun duit Anda terbatas, bisa dengan belajar dari pengalaman praktisi yang sudah lebih dulu memulai. Bisa juga dengan ikut komunitas / grup pembelajar. Atau belajar lewat YouTube.
Intinya, banyak sekali tersedia referensi di internet.
Bahkan di blog ini pun insya Allah banyak yang bisa Anda ambil dan petik pembelajarannya.
Eksekusi Bisnis
Bisnis apa yang bagus?
by Om Bob Sadino – Pengusaha Indonesia
Bisnis yang bagus, adalah bisnis yang dijalankan.
Bukan yang dipertanyakan terus-menerus, tanpa aksi.
Seperti yang pernah saya tuliskan di artikel lain dalam blog ini tentang cara memulai bisnis online, setidaknya ada 3 langkah awal yang bisa kita lakukan saat mengawali bisnis online.
- Tentukan mau bisnis apa, jualan apa, atau model bisnis mana yang mau dijalankan.
- Buat website, yang fungsinya bisa untuk jualan produk / jasa Anda, bisa juga untuk portal web sebagai representatif online usaha Anda, dan kantor online bisnis Anda di internet.
- Promosi, promosi, dan promosi.
Dari tiga tahapan tersebut, nantinya bisa dikembangkan menjadi banyak langkah, menyesuaikan dari bisnis yang hendak Anda jalankan.
Karena di perjalanan bisnis berikutnya, pasti banyak sekali dinamika yang akan ditemui.
Seni Bertahan
Kata dosen saya sewaktu jaman kuliah, suatu usaha baru bisa dikatakan menjadi sebuah bisnis, itu kalau ada kontinuitas, ada keberlanjutan. Jika tidak, maka usaha itu belum bisa dikatakan bisnis, tetapi lebih ke aktivitas dagang atau jualan semata.
Setelah saya pikir-pikir, ya ada benernya juga.
Dagang lebih ke proses jualan, dan bisa berhenti kapan saja. Kalau profit sudah cukup, boleh rehat dulu. Ketika si pedagang pengen berhenti, mau liburan ke mana gitu, ya udah berhenti aja. Besoknya baru jualan lagi kalau sudah butuh pemasukan.
Tapi kalau bisnis, harus mikirin cara kelola keuangannya, perencanaan strategi marketing nya, kemudian legalitasnya, membangun sistem, dan perencanaan produk. Rekrut tim, partner, bangun loyalitas pelanggan, dll. Dan itu adalah proses yang tidak instan sodara-sodara.
Oke, kalau dagang, mungkin urusan pengelolaan keuangan, strategi marketing, dan produk, pasti dilalui. Tapi untuk bangun sistem dan legalitas, sepertinya tidak harus.
Oleh karena itu, supaya bisnis bisa bertahan, ada keberlanjutan, tetap bisa menghasilkan seiring dengan berjalannya waktu, dan syukur-syukur bisa diwariskan ke anak / cucu, maka kita harus bangun SISTEM.
Sistem ini yang nantinya akan bekerja membantu kita dalam melakukan berbagai aktivitas usaha.
Saat awal menjalani bisnis online, saya masih single fighter, jadi seorang COE – chief of everything. Ya mungkin sampai sekarang juga masih. Tetapi hal-hal yang dibutuhkan sebuah bisnis dan yang sekiranya tidak relevan dengan bisnis saya, bisa saya eliminasi dengan adanya sistem dan otomatisasi bisnis.
Untuk otomatisasi bisnis ini, saya sangat terbantu dengan adanya tools / alat bantu. Karena usaha yang saya jalani lebih banyak berhubungan dengan internet dan dunia digital, maka tools yang saya gunakan kebanyakan berupa software. Untuk SDM, alhamdulillaah masih bisa di minimalisir.
Jadi saat usaha yang dijalankan sudah mulai stabil, ada pemasukan profit, penting untuk menyisihkan waktu membangun sistem otomatisasi di bisnis Anda.
Jujur, saya masih harus banyak belajar untuk hal yang satu ini. Untuk mengawali, Anda bisa coba pikirkan hal-hal berikut:
- Apa GOAL bisnis yang hendak dicapai.
- Bagaimana alur kerja yang efektif.
- Tools apa yang diperlukan untuk membantu proses kerja.
- Berapa tenaga sumber daya manusia yang dibutuhkan.
- Mitra vendor mana saja yang perlu diajak kerja sama.
Kalau masih sempat, coba susun “Business Model Canvas” untuk membantu memetakan strategi bisnis sekaligus merancang sistem kerja yang cocok.
Dengan begitu, akan ketahuan seperti apa “wajah” profil bisnis / usaha Anda. Sehingga nanti ke depan Anda tidak mudah “kehilangan” jati diri bisnis.
Karena banyak sekali pemula, yang tiba-tiba berhenti di tengah jalan, sebab merasa bisnisnya tidak profit, dan langsung beralih ke bisnis lainnya alih-alih berusaha memperbaiki dan mengevaluasi lebih dalam kondisi usahanya.
Hal-hal Yang Saya Pelajari
11 Tahun bukan waktu yang singkat, dan cukup memberikan saya pengalaman berharga dan mengajarkan banyak hal, baik dari sisi aspek berbisnis maupun kehidupan saya pribadi.
Beberapa hal yang saya pelajari selama 11 tahun berbisnis online, antara lain…
1). Mulai aja dulu
Memulai hal apa pun, baik itu bisnis, hubungan, kerjasama, ataupun hal-hal lainnya, seringkali diawali dengan perasaan ragu. Namun sekali bola itu menggelinding, kita tinggal mengendarai bola itu.
Yang penting mulai aja dulu.
2). Libatkan Allah
Alhamdulillaah, saya masih bertahan di bidang ini dan bisa sampai di titik yang sekarang ini, tentunya atas seizin Allah.
Allaahu Yaa Fattaahu, Yaa Rozzaaqu..
DIA lah sang Maha Pembuka Jalan, Maha Pemberi Rezeki
Saya bersyukur bisa merasakan dan mengalami proses lika-liku menekuni bidang yang saya jalani ini.
Ada keberhasilan dan ada juga kegagalan, itu satu paket.
Jika Allah berkehendak, kun fayakun. Apa yang menurut Allah baik, pastilah baik buat kita.
3). Minta restu orang tua
Setiap kali saya melakukan suatu rencana, tanpa melibatkan orang tua, meski hanya sekedar cerita, rasa-rasanya ada “bumbu” yang kurang.
Sedari kecil kita dibesarkan, dididik, dirawat, hingga akhirnya tumbuh dewasa, itu tidak pernah lepas dari peran orang tua kita. Terlepas bagaimana cara mereka membersarkan kita.
Ridha nya orang tua, lekat dengan ridha nya Allah SWT. Doa orang tua insya Allah mustajab, tembus ke langit.
Maka dari itu, berbuat baiklah terhadap keduanya.
4). Jaga silaturrahmi dan hubungan baik dengan siapa pun
Bisnis, usaha, dagang, merupakan salah satu perantara bagi kita untuk bersilaturrahmi dengan orang lain. Maka jadikan bisnis Anda sebagai wasilah kebaikan.
Dan di setiap perjalanan, kita pasti akan memerlukan uluran tangan orang lain. Tidak usah gengsi untuk meminta bantuan, karena kita bukan Superman.
Saya bersyukur, alhamdulillaah banyak dipertemukan orang-orang baik yang berkenan membantu. Baik yang sudah kenal lama, maupun yang baru saja kenal.
Bahkan pelanggan yang tadinya tidak kenal, akhirnya pun jadi kenal. Ketika bisa tetap berhubungan baik, buat saya itu sebuah pencapaian yang luar biasa, baik dalam konteks bisnis maupun personal.
Dari mereka saya belajar banyak.
Tidak sedikit project-project yang datang dari sahabat, teman, maupun pelanggan yang repeat order.
5). Perlunya support system
Sadari, bahwa diri kita tidak akan bisa berdiri sendiri.
Support system di sini bisa berarti:
- Keluarga
- Teman sepergaulan
- Rekan kerja, partner, mitra bisnis, pelanggan
- Komunitas
Miliki lingkungan yang positif, karena penting untuk memiliki dukungan dari orang-orang yang sering berinteraksi dengan kita.
Dengan adanya support system yang mendukung, insya Allah langkah kita dalam membangun bisnis akan lebih cepat, terarah, dan menyenangkan.
6). Investasi leher ke atas
Perkembangan ilmu dan teknologi terus berkembang, kebutuhan manusia dan perubahan gaya hidup yang dijalani juga semakin beragam.
Tanpa mengalokasikan waktu untuk belajar, kita akan semakin tertinggal.
Apalagi di dunia bisnis online, internet mengubah lanskap bisnis dengan cepat.
Strategi bisa kita pakai 10 tahun yang lalu, belum tentu relevan dengan kondisi waktu sekarang, karena lanskap bisnis sudah banyak yang berbeda.
7). Beli alat bantu
Tools, atau alat bantu, bisa sangat membantu kita dalam menjalankan proses bisnis.
Alokasikan dana untuk membeli beberapa tools yang dibutuhkan. Sesuaikan dengan kemampuan dan kapasitas bisnis yang dijalankan. Insya Allah nantinya ini akan menjadi investasi Anda yang bermanfaat.
Kalau belum ada dana yang mencukupi, manfaatkan tools yang disediakan secara gratis.
Untuk saya, karena bisnis online berbasis digital, maka kebanyakan tools yang saya gunakan berupa software atau aplikasi online. Beberapa ada yang free, ada juga yang berbayar.
Beberapa tools yang saya gunakan:
- Gadget, seperti laptop, smartphone, dan tablet pc
- Software billing
- Software desain
- Server management tools
- Email marketing service provider
- WordPress theme dan plugin premium
- dan lain-lain
8). Temukan mentor
Salah satu faktor yang mempercepat suatu proses pembelajaran dan melesatkan bisnis, adalah belajar dari yang sudah berpengalaman. Yakni orang-orang yang sudah lebih dulu melalui proses dari sebuah tahapan yang kemungkinan akan kita lewati di masa mendatang.
Mentor ini bisa orang-orang terdekat kita, bisa juga para praktis bisnis, ataupun para profesional. Kurang lebih ini contohnya:
- Orang tua, selain sebagai orang yang membesarkan kita, pengalaman hidup mereka tentunya jauh lebih banyak. Mungkin tidak selalu bersinggungan dengan bisnis yang kita jalani, namun kebijaksanaan mereka dalam menyikapi kehidupan, bisa kita ambil intisarinya untuk kita pergunakan pada bisnis maupun kehidupan kita di kemudian hari
- Business coach, yakni orang-orang yang memberikan konsultasi bisnis secara profesional. Mereka belum tentu melakukan bisnis yang sama dengan kita, namun kemampuan mereka dalam menganalisa di hal tertentu, akan membantu suatu proses bisnis dalam sebuah organisasi usaha.
- Praktisi bisnis, yakni orang yang memiliki bisnis dan ingin menduplikasikan skill dan pengalamannya ke orang lain, dengan harapan bisa menambah referensi bagi orang-orang yang membutuhkan.
Berhubungan dengan para mentor ini, jangan selalu dikaitkan dengan “kebutuhan” untuk belajar bisnis saja. Seperti hubungan jual beli. Tetapi sambunglah hubungan silaturrahmi dengan tulus.
Imbal balik berupa jasa coaching, pelatihan, ataupun sharing insight-insight nya, anggaplah efek / bonus.
9). Fulfilled Your Destiny
Seperti cerita-cerita di film superhero, seringkali kita mendapati bahwa si tokoh utama itu seolah-olah digiring atau diarahkan oleh “pengkondisian” lingkungan, hingga ia tergerak untuk melindungi, melakukan perubahan, atau melakukan suatu aksi. Tak lain adalah karena dia didorong untuk memenuhi takdirnya.
Sama seperti ketika kita memilih profesi. Ketika kita merasa enjoy dan bersemangat melakukan suatu pekerjaan, itu adalah panggilan jiwa, yang pencapaiannya kadang tidak bisa diganti dengan uang ataupun materi.
Dalam menjalankan bisnis online ini, saya merasakan bahwa inilah dunia saya. Begitu “panggilan” itu datang, saya memilih untuk memfokuskan segenap kemampuan, pikiran, serta tenaga, untuk mempelajari dan menjalani hal-hal yang diperlukan.
Semoga dengan memenuhi “panggilan” ini, saya bisa lebih bermanfaat bagi orang banyak lewat jalur dunia online ini, seraya berharap ridho nya Allah. Sehingga apa yang nanti saya tinggalkan, saya bagikan lewat blog, sosmed, ataupun layanan saya, bisa menjadi tambahan amal jariyah yang memberatkan timbangan amal baik di akhirat kelak.
Akhirnya
Apa yang saya tuliskan di atas, merupakan hasil renungan saya pribadi, dan bisa jadi berbeda-beda dengan pengalaman orang lain.
Tujuan saya berbagi tulisan ini, semoga pembaca bisa terinspirasi dari perjalanan saya, dan turut melakukan pergerakan ke arah kehidupan yang lebih baik. Khususnya bagi para pelaku bisnis online.
Apapun usaha yang mau Anda jalankan, mau offline, mau online, ataupun kombinasi keduanya, insya Allah semua baik. Yang penting Anda komitmen, optimis, dan senang saat menjalankannya.
Apa yang saya lakukan, masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, jika sekiranya ada yang baik, itu semata-mata dari Allah SWT. Dan jika ada kekurangan, semata-mata itu karena kurangnya ilmu dan kekhilafan saya.
Semoga bermanfaat.